Melirik Prospek Intiland Development



imq21.com, 3 Jul 2013 10:26 WIB

IMQ, Jakarta —  Kebutuhan properti yang terus mengalami peningkatan setiap tahunnya memberikan ruang bagi emiten properti, PT Intiland Development Tbk (DILD) untuk menggenjot kinerjanya.

Sebagai pengembang, Intiland dikenal inovator dan penggagas trend di industri properti Indonesia, dimana dalam beberapa tahun perseroan mengembangkan banyak gedung yang menjadi ikon nasional diantaranya melalui Intiland Tower dua gedung di Jakarta dan Surabaya yang dirancang oleh Paul Rudolph dan The Regatta, kondominium tepi pantai yang mewah di Pluit, Jakarta Utara dirancang oleh Tom Wright (perancang Burj Al Arab).

Perseroan memiliki portofolio produk properti beragam, termasuk kawasan pemukiman, gedung perkantoran, apartemen, pengelolaan gedung, kawasan industri, serta pengelolaan sarana olah raga dan golf.

Mengalami tahun yang menggembirakan pada 2012, pendapatan emiten Bursa Efek Indonesia berkode saham DILD naik 34% menjadi Rp1,26 triliun.

Meskipun proyek baru mendominasi selama dua tahun terakhir, perseroan memiliki marjin laba kotor yang tetap kompetitif pada tingkat 38% -39%.

Terlebih, marjin laba kotor naik menjadi 47% pada kuartal I-2013 disebabkan oleh melonjaknya bisnis kawasan industri, menandai permulaan dari sebuah fase baru yang menguntungkan bagi perseroan .

Analis PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) Guntur Tri Hariyanto dalam risetnya mengungkapkan pihaknya melihat DILD memiliki cadangan lahan yang memadai untuk pertumbuhan di masa depan, dengan saat ini memiliki sekitar 1.900 hektar.

“Terlebih, leverage DILD masih rendah dengan rasio net debt to equity hanya 0,2x,” jelasnya.

Lebih lanjut untuk ekspansi, perseroan merencanakan belanja modal (capex) sekitar Rp1,85 triliun pada tahun ini dan Rp2,61 triliun pada 2014.

“Berfokus pada properti kelas atas dan dengan proyek-proyek baru dan menarik di dalam pipeline, kami memandang DILD memiliki prospek yang cerah di masa depan,” paparnya.

Dari hal tersebut analis memprediksi target harga saham perseroan untuk 12 bulan adalah Rp710- Rp1.040 per lembar saham. 

0 comments: