Menjadi Investor Individu yang Sukses



Menjadi seorang investor individu yang sukses adalah impian banyak orang. Hal tersebut tidak mudah untuk dilakukan, namun tentunya bisa menjadi kenyataan. Bahkan, bila mampu mewujudkannya, kinerja seorang investor individu dapat melebihi kinerja para professional dan kinerja pasar. Hal ini berarti seorang investor mampu menjadi penasihat dan pengelola dana bagi investasinya sendiri. Apa saja yang harus menjadi perhatian investor individu untuk dapat mencapai kesuksesan berinvestasi? Berikut ini adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Keseimbangan antara emosi dan logika

Emosi seringkali terkait dengan keberanian seseorang dalam mengambil keputusan. Dalam berinvestasi keberanian sangat dibutuhkan, terlebih bila kesempatan yang datang mengharuskan untuk mengambil keputusan dengan cepat dengan informasi yang kurang memadai. Namun, bila seorang investor membiasakan diri mengambil keputusan tanpa perhitungan dan informasi yang memadai akan memberikan nilai tambah bagi risiko yang ditanggung dari keputusan yang dibuat. Salah-salah membuat keputusan, bisa saja yang diperoleh adalah kerugian yang amat besar. Oleh karenanya seorang investor harus mampu membangun sistem logika dalam mengambil keputusan sehingga tidak dikuasai oleh emosi, dengan demikian keputusan yang dibuat berdasarkan pertimbangan yang logis antara risiko dan peluang tingkat pengembalian yang diharapkan.

Kedisiplinan diri

Membangun kedisiplinan diri dalam berinvestasi menjadi syarat yang mutlak. Agar tidak dikuasai oleh emosi, sistem logika yang dibangun oleh seorang investor harus dilakukan dengan disiplin. Banyak hal yang menggoda seorang investor untuk tidak berdisiplin terhadap sistem logika investasinya, berbagai iming-iming keuntungan dan atau peluang seringkali menggiurkan, terutama dalam jangka pendek. Perolehan keuntungan dalam waktu singkat dan cepat tentu sangat menggoda untuk dapat diraih, namun kiranya perlu hati-hati dengan kondisi seperti itu. Akan jauh lebih menguntungkan bila seorang investor tetap berpendirian teguh dengan prinsip investasi yang sesuai dengan karakteristiknya, karena setiap orang memiliki karakteristik investasi yang berbeda-beda dan peluang yang datang belum tentu cocok dengan karakteristiknya.

Kemampuan membaca angka

Dunia keuangan dan investasi penuh dengan angka. Laporan keuangan perusahaan berisi angka-angka yang harus mampu diekstrak sehingga dapat menggambarkan perusahaan yang sebenarnya. Data obligasi, kinerja reksa dana, indikator pasar, indikator ekonomi makro dan lainnya disajikan dengan angka-angka. Menjadi hal yang sangat penting bagi seorang investor individu untuk mengembangkan kemampuannya dalam membaca dan mengintepretasikan angka-angka dalam dunia keuangan dan investasi. Dengan demikian keputusan yang dibuat tentunya akan menjadi lebih baik.

Pengakuan atas keterbatasan diri

Seorang investor memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri dalam bidang-bidang tertentu. Misalnya, seorang investor baru mengetahui seluk-beluk tentang saham, maka perlu diakui secara jujur bahwa pengetahuan tentang pasar obligasi, valuta asing dan lainnya masih lemah. Bidang tertentu yang dipahami dengan baik akan menimbulkan kepercayaan diri dan keputusan yang dibuat berdasarkan pengetahuan yang baik pula. Bidang yang belum dipahami dengan baik perlu dibangun secara bertahap, atau dapat juga mengandalkan informasi dari pihak-pihak yang memang expert dalam bidang tersebut, misalnya lembaga riset tertentu. Namun tentunya perlu dalam membaca informasi suatu lembaga perlu ada pembandingya sehingga seorang investor dapat membuat keputusan yang berimbang.

Menjadikan investasi sebagai hobi

Sudah banyak bukti yang menggambarkan dari hobi dapat mendatangkan kesuksesan. Agar sukses berinvestasi, maka perlu dijadikan sebagai hobi. Dengan hobi biasanya seseorang menjadi penuh perhatian dan menyenangi apa yang dilakukan. Energi, perhatian, dan fokus diberikan pada hobi tersebut dengan senang gembira. Energi positif dan konsentrasi tersebut akan membawa pada proses pembelajaran yang cepat, kematangan emosi dan logika, serta kedisiplinan diri yang tinggi.

Menghindari mentalitas mengekor

Mungkin tidak asing lagi bagi kita melihat fenomena bila seseorang berhasil dengan suatu bisnis, maka akan ada banyak orang yang mengikutinya. Fenomena ini bisa disebut sebagai mentalitas mengekor. Didalam pasar juga terjadi hal seperti itu. Investor-investor sering mengikuti pergerakan investor yang menjadi acuan, walaupun sebenarnya pergerakan investor acuan tersebut belum tentu tepat bagi investor individu. Sebaiknya investor individu melakukan keputusan investasi berdasarkan keputusan sendiri sesuai dengan karakteristik, kemampuan, dan informasi yang dimilikinya. Sudah banyak bukti bisnis yang ikut-ikutan akan menimbulkan ketidakcocokan dan kerugian bagi pelakunya, demikian pula dalam berinvestasi. Lakukanlah dengan pertimbangan yang matang jika memang ingin melakukan ‘pengekoran’, dan jadikanlah sebagai pelajaran sehingga di kemudian hari tidak perlu lagi melakukan hal tersebut.

Melakukan sesuatu dengan senang hati, menjadi diri sendiri, dan belajar dari kesalahan akan membawa pada kematangan pribadi. Bercermin pada Warren Buffet, yang membedakannya dengan investor yang lain adalah kemampuannya dalam mengendalikan diri sendiri. Selamat berinvestasi!

0 comments: