Perkembangan Abad 21: Kondisi Lingkungan Saat Ini

Perkembangan kondisi lingkungan tempat kita hidup saat ini boleh dikatakan perubahannya berada dalam kondisi yang memusingkan bagi organisasi-organisasi. Hadirnya teknologi-teknologi baru, krisis lingkungan dan ekonomi, terintegrasinya pasar, dan ketidakstabilan sosial dan politik, menghadirkan kesempatan dan ancaman bagi organisasi-organisasi. Aturan-aturan tradisional yang sebelumnya berlaku dalam organisasi-organsisasi, saat ini semakin bergeser menuju keusangan.

Teknologi-teknologi baru dalam bidang informasi dan komunikasi secara dramatis semakin cepat perkembangannya, demikian juga kekuatan komunikasi semakin powerful dan semakin murah pula harganya. Terintegrasinya pasar-pasar di seluruh dunia membuat semakin terkikisnya kekuatan kebijakan nasional negara-negara yang kemudian bergeser kepada peraturan-peraturan trans-nasional yang akan mengatur jalannya pasar-pasar global.

Banyak sekali perubahan yang telah dan sedang terjadi dalam abad 21 ini, dimana perubahan ini terjadi secara global dan juga mendasar. Hal tersebut memberikan kondisi yang ketidakseimbangan bagi banyak organisasi di dunia ini. Bagi organisasi jangan berharap banyak dapat setelah mencapai tingkat keseimbangan kembali menjadi berpuas diri, karena abad ini memiliki karakter perubahan yang semakin lama semakin cepat, sehingga ketika suatu organisasi telah mencapai kondisi yang diinginkan dari perubahan sebelumnya, perubahan baru telah terjadi dan semakin cepat lajunya. Bagaimanakah gambaran abad 21 sebenarnya? Berikut ini gambaran sekilas yang dianggap merupakan poin-poin penting untuk menggambarkan kondisi tersebut.

• Hilangnya kontrol akan informasi
Pada era industrialisasi informasi secara relatif adalah suatu sumber daya yang sulit dijangkau. Teknologi informasi dan komunikasi saat ini telah meningkatkan kemampuan kita untuk menciptakan dan mendistribusikan informasi dalam jumlah yang besar dengan tingkat kecepatan yang tinggi dan tingkat audiens yang besar pula. Saat ini informasi dapat mengalir dengan bebasnya menuju belahan dunia mana saja, kontrol akan informasi semakin menghilang dengan hadirnya teknologi informasi dan komunikasi. Individu-individu semakin memiliki kesamaan dalam kemampuan mengakses dan mengintepretasikan informasi.

• Tingginya permintaan akan knowledge
Dengan bebasnya informasi dapat bergerak dan teknologi-teknologi baru membuat laju perubahan semakin cepat, maka knowledge-lah yang menjadi kunci akan kesuksesan bagi seseorang atau organisasi. Kapasitas untuk menciptakan dan mengerti knowledge yang dapat membawa seseorang atau organisasi beradaptasi dan berkembang dalam kondisi lingkungan yang turbulens. Organisasi perlu untuk melakukan integrasi akan knowledge yang berbeda-beda yand dimiliki anggotanya untuk dapat mencapai tujuannya.

• Semakin tingginya tingkat interkonekstitas dan ketergantungan
Saat ini globalisasi semakin cepat berlari didukung oleh perkembangan teknologi-teknologi baru. Kondisi ini menciptakan terjadinya interkoneksi dan ketergantungan antara komponen-komponen dalam dunia global. Berkurangnya penghalang dalam perdagangan dan investasi antara negara-negara telah mengikis pentingnya ekonomi dalam batasan nasional/negara. Teknologi telah menciptakan sistem produksi dan distribusi baru yang mengizinkan perusahaan-perusahaan menjual produk-produknya dimanapun di seluruh dunia secara virtual dengan kecepatan yang tinggi.

• Semakin tingginya diversity dan resiko
Globalisasi dan teknologi baru telah menciptakan pertukaran budaya setiap saatnya, dengan demikian masyarakat semakin diverse. Diversity dalam masyarakat termasuk dalam gaya hidup, identitas, pandangan hidup, dan lain-lain. Tingkat interdependensi transnasional yang semakin tinggi saat ini juga menyebabkan peningkatan tingkat resiko dari krisis ekonomi global, penyebaran penyakit, kejahatan transnasional dan imigrasi illegal.

Dari penjabaran diatas dapat disimpulkan salah satu ciri utama yang dapat kita lihat dengan jelas tentang kondisi lingkungan saat ini adalah semakin tingginya tingkat global interkoneksi dan ketergantungan. Hal ini menurut Bar-Yam (1997) menyebabkan semakin berkurangnya tingkat kontrol yang terpusat dalam organisasi-organisasi saat ini. Bar-Yam (1997) dalam bukunya yang berjudul Dynamics of Complex Systems menjabarkan bukti-bukti yang telah terjadi tentang semakin hilangnya tingkat kontrol yang terpusat, yaitu (hanya disajikan enam penjabaran dari sebelas penjabaran oleh Bar-Yam):

• Hilangnya pemerintahan diktator di dunia barat
Saat ini boleh dikatakan hanya Cuba yang masih menjalankan pemerintahan diktator, namun di semua negara-negara barat telah terjadi perubahan sistem pemerintahan yang tidak lagi diktator. Hilangnya pemerintahan yang diktator sebenarnya tidak hanya terjadi di negara-negara barat, namun juga negara-negara Asia dan Afrika yang belakangan ini juga telah banyak terjadi transisi, termasuk di Indonesia dan Filipina.

• Perubahan negara-negara komunis
Hal ini terutama tergambar dalam perubahan yang terjadi pada negara Uni Soviet. Dengan Uni Soviet tidak lagi menjadi negara komunis, kekuatan komunisme didunia menjadi jauh sangat berkurang, walaupun masih ada beberapa negara yang menganut komunisme seperti Korea Selatan, Cuba dan China. Saat ini China sendiri tidak dapat dikatakan sepenuhnya merupakan negara komunis terutama jika dilihat dari sisi ekonomi dan bisnisnya.

• Terjadinya privatisasi dalam negara-negara yang menganut demokrasi
Dalam banyak negara yang menganut demokrasi, pemerintah biasanya melakukan privatisasi akan industri yang sebelumnya di tangani oleh pemerintah, sehingga tinggal sedikit industri saja yang ditangani oleh pemerintah. Kontrol yang dilakukan pemerintah diubah menjadi dalam bentuk pajak dan peraturan-peraturan.

• Menciutnya ukuran perusahaan-perusahaan besar secara sistematis
Jika dilihat trennya, sejak tahun 1970 hingga 1995 perusahaan-perusahaan yang terdaftar dalam Fortune 500 (500 perusahaan terbesar di Amerika), proporsi jumlah pekerjanya dengan keseluruhan pekerja yang ada semakin menurun.

















Gambar 2. Total pekerja dari 500 perusahaan terbesar di Amerika seperti yang disusun oleh majalah Fortune.

Sumber: Bar-Yam (1997), hal. 802


• Terjadinya perubahan dalam menajemen korporat
Menciutnya ukuran perusahaan-perusahaan besar seringkali disebabkan oleh biaya birokrasi yang terlalu mahal bagi perusahaan. Pendekatan manajemen seperti total quality management (TQM) lebih didasari pada pengambilan keputusan yang timbul dari tim bukan dari keputusan yang diambil oleh pihak manajemen yang lebih tinggi.

• Hadirnya pori-pori pada batas perusahaan
Hal ini dimaksudkan bahwa batas perusahaan tidak lagi terlalu tegas, contohnya adalah penggunaan tenaga-tenaga outsorce dan tenaga kerja sementara (kontrak) dan juga konsultan bagi perusahaan. Sementara itu perusahaan hanya fokus pada teknologi dan kompetensi intinya saja.

William Bernquist seorang organizational theorist dalam Ray (2001, hal.1) menggambarkan tingkat perubahan dunia saat ini seperti dibawah ini

“…the present environment of unpredictable and perpetual change is not phase or period of transition but the new reality.”

Sedangkan Kathlin K. Ray (2001) mengatakannya dengan bahasa yang lain

“The relentless pace of change combined with increasing levels of complexity and ambiguity are creating chaotic and turbulent work environments.”

Uraian diatas sebelumnya memberikan gambaran akan organizational complexity yang sebenarnya saat ini semakin tinggi tingkatannya disebabkan oleh kondisi lingkungan yang terus berubah sehingga lingkungan semakin kompleks dan kecepatan perubahannya yang semakin cepat dan tidak beraturan. Banyak yang mengatakan organisasi yang hidup di era saat ini digambarkan dengan kondisi at the edge of chaos.

Penggambaran ini merupakan penggambaran yang ingin mengatakan dunia ini terkadang sangat terstruktur dan teratur dan pada lain waktu terlihat seperti chaotic dan tidak dapat diprediksi. Dapat dikatakan terdapat struktur yang cukup sehingga memberikan rasa akan kestabilan dan kontinuitas, namun juga terdapat cukup diversitas dan ketidakpastian yang membawa hal-hal baru dan tidak pernah diketahui timbul yang membawa pada peningkatan dan pertumbuhan. Kondisi edge of chaos merupakan titik keseimbangan dari kedua keadaan diatas, kondisi sesaat sebelum kita berada dalam chaos atau sesaat setelah berada dalam chaos. Kondisi ini juga dikatakan sebagai titik emergence, dimana timbulnya perilaku baru yang sebelumnya tidak diprediksi.










Gambar 3. Representasi kondisi at the edge of chaos, kondisi diantara tingkat keteraturan dan ketidakteraturan yang tinggi.

Sumber: Koivuaho dan Laihonen (2006), hal. 50.


Dengan demikian kita tidak dapat lagi untuk memodelkan atau melihat dunia yang sekarang ini seperti pada era Newtonian yang bersifat deterministik, memetaforakan dunia sebagai mesin yang mekanistik, terprediksi, memiliki keteraturan, dapat dikontrol, dan memiliki kepastian tertentu, logika berpikir yang melatarbelakangi juga pemikir-pemikir teori organisasi dari era modern.

Dengan kondisi lingkungan kita tinggal dan demikian pula bagi organisasi, maka diperlukan suatu sudut pandang atau teori baru untuk dijadikan suatu diskursus bagi organisasi dalam rangka mempertahankan hidup dan berkembang. Complexity science memberikan peluang bagi kita untuk dapat melihat dan menggambarkan sistem hidup kita dengan lebih jernih dan komprehensif, memberikan banyak kontradiksi dibandingkan pada era modern.

0 comments: