Krisis dan Diversifikasi Ekonomi



Beberapa hari belakangan ini suasana perkonomian dan finansial kita sedang dalam gonjang ganjing kembali. Hal utama yang membuat hal ini terjadi adalah terjadinya krisis di Amerika. Krisis ini dinamakan KRISIS AAA, karena krisis ini dipicu oleh penurunan peringkat kredit hutang Amerika dari AAA menjadi AA+ oleh Standard & Poor. Penurunan peringkat kredit ini memberikan sinyal terjadinya penurunan kemampuan pembayaran hutang oleh Amerika. Ketidakpercayaan ini kemudian menyebar ke pasar finansial global dan memberikan efek yang besar bagi pasar finansial. Kondisi ini dilihat karena Amerika telah menggunakan hutang yang terlalu besar dalam menggerakkan ekonominya, dan saat ini negara tersebut mengalami pelemahan dalam membayar hutang-hutang yang sedang dan akan jatuh tempo. Belum lama sebelumnya negara-negara di Eropa yang mengalami krisis. Krisis di Eropa dipicu terutama oleh terjadinya defisit anggaran yang besar dalam neraca negara mereka. Negara-negara seperti Yunani, Irlandia, Portugal, dan Itali mengalami dampak krisis yang luar biasa bagi perekonomian mereka.

Salah satu kacamata analisis yang dapat digunakan dalam melihat kondisi ini adalah melihat dari sisi diversifikasi ekonomi yang telah dilakukan oleh negara-negara selama ini. Diversifikasi ekonomi ini dilihat dari sudut pandang yang luas. Dari sisi ekspor, investasi, industry, sumber pembiayaan, tenaga kerja, teknologi, dan pengetahuan (Shediac, dkk; 2011). Apabila suatu negara mampu melakukan diversifikasi yang sangat luas di semua area, maka kejatuhan suatu area dalam ekonomi tidak akan menggoyang negara tersebut, seperti yang saat ini terjadi. Tetapi yang terjadi di dunia ini, tidak ada satu pun negara yang memiliki tingkat diversifikasi yang sangat lengkap, walaupun ada beberapa negara yang cukup baik melakukan pengelolaan diversifikasinya.

Pertumbuhan ekonomi Korea Selatan didukung terutama oleh perusahaan konglomerasi, di Irlandia terutama didorong oleh besarnya investasi luar negeri, dan di China dimotori oleh ekspor yang luar biasa besarnya. Tiap-tiap negara memiliki kecenderungan untuk kuat di area-area tertentu yang akan menjadi pendorong utama perekonomian negara tersebut. Oleh karenanya menjadi penting bagi tiap-tiap pemerintah suatu negara untuk mencari kekuatan lain yang menjadi penyeimbang atas area-area yang telah selama ini menjadi pendukung utama perekonomiannya. Bukan suatu pekerjaan yang mudah memang, namun beberapa tahun belakangan ini krisis terjadi dalam waktu yang tidak jauh. Tahun-tahun belakangan ini perkembangan perekonomian dunia bergerak dari satu krisis ke krisis lainnya.

Suatu perekonomian yang memiliki tingkat diversifikasi yang memadai dipercaya memiliki tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi dalam jangka panjang, namun demikian juga kestabilan ekonomi yang lebih terjaga, sehingga dapat menunjang investasi swasta di negara tersebut. Pemerintah suatu negara perlu memberikan focus pada strategi jangka panjang dan komitmen politik yang berkelanjutan.


Oleh:
Guntur Tri Hariyanto

0 comments: